Pergi Bersama September

Malam semakin larut
Suara semakin hening
Udara terasa dingin
Aku hanya terdiam
 
Menatap langit-langit kamar
Tak ada satu pun yang berubah
Masih seperti kemaring
Utuh tak bernyawa
 
Nafas semakin kencang
Detak jantung terasa lebih cepat
Detik demi detik
Jarum jam seakan tak beraturan
 
Dan aku hanya diam
Seorang diri
Tak ada satu pun yang tahu
Kegelisahan dihati
 
Merisaukan hari yang begitu singkat
Ada banyak hal yang belum terlaksana
Ada janji yang belum ditepati
Ada rindu yang belum terobati
 
Ada maksud yang belum tersampaikan
Ada cinta yang belum terbalas
Ada doa yang belum terkabulkan
Ada kasih yang tak sampai
 
Dan Aku masih diam saja
Membisu
Merenung
Seakan tak bernyawa
 
September akan berakhir
Waktuku usai sampai disini
Cinta kutinggalkan
Kasih kulepas
Rindu ku tiadakan
Marah ku hancurkan
Resah terkuburkan
Bimbang ku musnahkan
 
Karena Aku akan pergi
Pergi bersama September
 
R.  Leikawa
Waeheru. Senin, 29 September 2014
11.25 WIT
 

Srikandi Berkulit Putih

Engkau perempuan dari seberang
Yang katanya berkulit putih
Dilehermu terdapat kalung bertulis nama ibumu
 
Engkau perempuan dari seberang
Yang katanya terdampar dilaut
Antara buru dan seramSrikandi
 
Engkau perempuan itu
Yang besar di Negeri Wawane
Bapakmu memanggil Lorina Verheiden
 
Engkau perempuan itu
Terpanah oleh cinta di Kapahaha
Telah berjuang dipihak kita
 
Disini.. di rumah ini
Kami menyebutmu mahina ului
Menantu orang tua kami
 
Disini… di Negeri ini
Kami menyebutmu Putijah
Srikandi Kapahaha
 
Demi cinta pada suamimu
Engkau rela mati
 
Demi tanah kelahiran anak-anakmu
Engkau korbankan jiwa dan raga
 
Engkau Srikandi berkulit putih
Mati ditangan Bapak
 
Disinilah tempat istrahat panjangmu
Engkau gugur sebagai Kusuma Bangsa
 
R.Leikawa
Waeheru, 16 September 2014
07.20 WIT