Merasa dilupakan Tuhan

“sebuah catatan harian”

Hari ini saya merasa terabaikan
merasa dilupakan
merasa dicuekin
Merasa dikhianati

Hari ini saya merasa kehilangan
Kehilangan perhatian
Kehilangan kasih sayang
Kehilangan cinta
Kehilangan dimanjakan

Hari ini saya merasa sedih
Karena kenyataan tidak seperti yang diinginkan
Karena keinginan tidak terwujudkan
Karena Doa kepada Tuhan seperti tak dikabulkan

Galau, kecewa, terasa sakit amat dalam
Emosi, Tatapan Hampa, Pikir terkacaukan, bahkan sampai menangis

Ah…, Ternyata saya terlalu berlebihan mengandalkan perasaan
menginginkan diperlakukan dengan baik
Padahal tidak semua yang baik itu menyenangkan
Saya terlalu berharap untuk dipertuan putrikan
Padahal tidak semua cerita tentang Putri berakhir dengan kebahagiaan

Ah.. saya terlalu serius menanggapi lelucon Tuhan
Padahal saya tahu, Tuhan sangat menyayangi hambaNYA
Kenapa saya harus bersedih, padahal saya berhak mendapat kebahagiaan
Karena Tuhan tahu apa yang pantas untuk HambaNYA

Sobat, itulah sedikit ide yang terlintas dalam pikiran saya saat ini, dengan beberapa pernyataan, salah satunya adalah kenapa saya sedih padahal saya pantas Bahagia. Ini jadi renungan, terkadang kita memang tidak bisa menerima diperlakukan secara tidak adil, Tapi coba kita mengevaluasi kembali bahwa setiap yang terjadi dalam hidup ini pasti ada hikmanya dan semua itu atas dasar campur tangan Tuhan, karena Tuhan tidak memberikan ujian melebihi kemampuan hambaNya. Semakin kita kuat semakin banyak ujian menerpa, tanpa kita sadari disitulah letak seberapa besar kita mengukur potensi diri kita masing-masing dalam menyelesaikan setiap masalah.

Hari ini saya merasa kehilangan
Kehilangan perhatian
Kehilangan kasih sayang
Kehilangan cinta
Kehilangan dimanjakan

Anggapan ini belum tentu benar, karena bisa jadi apa yang hilang akan tergantikan dengan yang baru, perhatian, kasih sayang, cinta dan biasa dimanjakan oleh seseorang yang kita harapkan tiba-tiba hilang, bisa saja atas keinginan Tuhan, karena Tuhan mengingkan kita bersama dengan orang yang akan memberikan lebih dari sekedar yang kita inginkan tapi benar-benar merupakan kebutuhan kita.

Hari ini saya merasa sedih
Karena kenyataan tidak seperti yang diinginkan
Karena keinginan tidak terwujudkan
Karena Doa kepada Tuhan seperti tak dikabulkan

Mungkin saja benar kalimat diatas karena realita yang terjadi, banyak diantara kita seperti itu, termasuk saya pun juga demikian, namun semoga kita cepat dapat mengontrol rasa ketidakadilan yang mencabuk hati dan merusak pikiran ini. Sering sekali kita merasa kehidupan ini seperti tak berpihak pada diri kita, dengan beberapa kenyataan pahit yang kita alami, dengan keinginan yang tak pernah terwujudkan, bahkan merasa Tuhan sengaja menutup sebelah mataNYA dari hamba yang lain, padahal bisa saja kita yang kurang berusaha untuk meraih mimpi itu, atau kita tidak tahu bagaimana caranya untuk mendapat apa yang kita inginkan, karena itulah Tuhan Selalu memberi sedikit waktu untuk kita belajar banyak, dan memperbaiki segala kesalahan atas kekurangan tersebut.
Namun Karena manusia punya kecenderungan untuk tidak dapat sabar menunggu maka terjadilah putus asa, padahal Tuhan Cuma menunda sebentar permintaan yang sering kita rangkai dalam puji-pujian Doa, Percayalah bahwa Tuhan hanya menunda permintaan itu sambil memberi waktu untuk kita belajar dan berusaha untuk melakukan perbaikan.

Galau, kecewa, terasa sakit amat dalam
Emosi, Tatapan Hampa, Pikir terkacaukan, bahkan sampai menangis

Setiap manusia pasti pernah merasakan luka dalam hati, namun hanya orang-orang tertentu saja yang dapat menetralisasikan dengan cepat, hingga hati dan pikiran dapat pulih kembali, kenapa..? karena mereka ikhlas mendapatkan semua itu, dan karena mereka selalu menyerahkan kepada Tuhan, sabar dan selalu berpikir positif.

Ah…, Ternyata saya terlalu berlebihan mengandalkan perasaan
menginginkan diperlakukan dengan baik
Padahal tidak semua yang baik itu menyenangkan

Pada akhirnya, saya menyadari bahwa tidak selamanya kehidupan itu harus indah, dan karena kehidupan ini tidak hanya satu warna, sehingga kita selalu diwarnai dengan berbagai urusan duniawi, agar kita tahu bagaimana caranya mewarnai buku catatan harian diakhirat nanti, dan tinta apa yang harus kita gunakan untuk mengukir setiap perjalanan hidup yang berdinamikan ini.
Dan saya meyakini diri ini bahwa Sabar, ikhlas, tegar, befikir positif harus ada dalam benak kita, meskipun merasa tak kuat menghadapi angin topan dan semua permasalahan, namun saya yakin badai pasti berlalu, kita hanya dikasih sedikit waktu olehNYa untuk belajar banyak, termasuk saya sendiri, karena semakin banyak yang sudah saya pelajari, menyadarkan saya bahwa selama ini masih banyak hal yang belum saya pelajari, bahkan untuk meredahkan kesedihan pun saya harus butuh waktu untuk menetralkan kembali. Dan ini adalah cara saya memotivasi diri sendiri dengan berbagi tulisan ini, setelah melewati beberapa menit untuk merenungkan apa yang sudah terjadi saat ini pada diri saya, anda dan mungkin teman-teman kita yang lain.

Masohi, 27 Mei 2013
01.00 WIT